Selasa, 2 Disember 2014

Kau Akan Menjadi Milikku Di Ruang Yang Berbeda.

Apa ini benar? “Bagaimana aku mampu ikut tertawa? Bagaimana caranya aku harus kuat saat melihatmu bercanda dan bahagia dipelukkan orang lain”. Begitu kalimat yang tercatat dalam diari kecilmu yang tak sengaja aku baca. Ia seolah meleraikan sendi-sendi nadiku dan seperti memusnahkan segala impian cinta yang aku tanam sejak dulu. Namun, bertenanglah ini aku. Meski aku terluka membacanya, namun aku akan terus mendampingimu sampai kau bosan. Kelak jika suatu saat kau sudah bosan, maka aku bersiap untuk pergi bilapun kau mahu. Namun untuk saat ini, aku akan terus mengisi kekosongan rindumu padanya agar kau tidak bersedih. Aku akan kuatkan kau dengan semangat cinta ku agar kau tak sakit saat melihat dia bahagia dipelukkan orang lain. Aku yang akan setia menemani kau agar kau terus bersabar. Aku tidak tahu berapa lama aku mampu memegang tanganmu. Aku tidak mahu berjanji, tapi aku akan selalu berdoa agar aku terus bisa memberimu kekuatan meski aku akan rapuh dan jatuh saat melihat kau tersiksa kerana rindu padanya. Ya, inilah aku. Yang akan terus berusaha mencintai kau, meski kau tak pernah mencintaiku. Aku akan bersabar dan tersenyum kerna padaku jika pasangan Ainun dan Habibie pernah di katakan oleh masyarakat Jerman "di mana ada Ainun di situ ada Habibie " makanya aku juga mampu mewujudkan pepatah baru tentang kita berdua, kerna mereka akan lantang menyatakan bahawa "di mana ada mereka berdua dunia harus mempersiapkan diri untuk iri dan cemburu atas kemesraan yang wujud antara kita". Ingin sekali aku nyatakan kebenaran, bahawa aku terasa mahu membunuhmu saat aku melihat kau tertawa lepas tika menceritakan tentang dia dihadapanku, tapi itu juga seolah membunuh diriku sendiri kerna kau adalah sebab aku masih di sini. Dan untuk sebab seperti itu, Aku juga mahu melukiskan sejarah baru kisah kita. Jika Juliet mampu setia mendampingi Romeo kekasihnya atas dasar sejatinya cinta, makanya aku akan mempersiapkan sejarah teragung tentang cinta kita. Aku bersedia untuk setia mendampingimu sampai akhir hidupku meski kau mencintai yang lainnya. Dan detik itu, cinta kita akan terlukis sebagai satu sejarah terulung atas nama cinta sejati. Aku masih ingat pada satu ketika dimana kau telah pergi sebentar untuk menyelesaikan beberapa hal dan kau hanya kembali setelah senja menjelma lalu mengetuk pintu rumahku, dengan segera aku bergegas merapikan diri agar kau tak melihat aku berantakan kerna 'kehilangan' kau. Saat aku membuka pintu aku sudah sedia tersenyum menyambutmu dengan segala luahan rasa yang terbuku. “Kenapa tinggalkan aku terlalu lama? sudah jam berapa sekarang? Kau tahu bahawa aku lelah ditinggalkan terlalu lama seperti ini”, walau pada perkiraanku kau hanya pergi untuk beberapa jam sahaja. Namun kau sekadar terdiam dan kaku di muka pintu lantas aku menyuruhmu memelukku erat agar aku dapat melepaskan segala rasa rindu. Ada tangisan dibalik pelukan dan aku tahu kau sedar akan itu. Untukku, walau sudah banyak kalimat cinta yang hilang dan tak bisa lagi aku ciptakan sama seperti sebelumnya, aku tetap harus menciptakan kalimat-kalimat indah yang baru. Jika jutaan manusia bisa mengukir sejarah kesetiannya pada cinta sejati, aku juga akan menceritakan mengapa dan bagaimana aku masih kuat berdiri mendampingimu, meski segumpal pertanyaan terus menghujah ku tanpa rela. Kerna padaku cinta yang ikhlas tidak memerlukan banyak penjelasan, ia cuma memerlukan satu pengorbanan. Dan mungkin juga kerana aku masih mampu mendengar setitik cinta itu meski sangat jauh kewujudannya dari sisiku. Aku tahu kau akan mencintaiku dalam ruang waktu yang berbeda, dan aku tidak akan berhenti berdoa menunggu saat itu tiba. Bukan salahku jika aku berdendam. Andainya ini terwujud diantara kita kelak, maka sejarah baru ini akan aku umumkan pada semua yang sudi membaca kisah kita dan aku yakin mereka akan berkata, "perjuangkan dendammu dan teruslah mencintainya". Ianya tidak akan menjadi sesuatu yang mustahil kerna kau adalah sahabat dan teman baikku. Takkan aku biarkan kau bermain dengan orang lain sebelum aku mampu mengalahkan semua permainanmu. Hingga kita sudah cukup tua, aku akan tetap setia menunggumu untuk apa pun sebabnya nanti. Aku akan menceritakan kebaikkanmu pada mereka-mereka. Tentang kau yang tidak pernah menyakitiku. Di satu sisi, aku berharap pertemanan dan persahabatan itu terus ada, meski sepertinya semua sudah berubah saat di mana dimensi lain telah mengisi tiap ruang kosong itu. Hari ini aku seakan mahu berteriak dan melaungkan hajat hati, "bolehkah aku terus kekal dalam nadi hidupmu, kerna aku ada pesan dari Tuhan. Kita hayati ia sama-sama ya, untuk persediaan selamanya sampai bilapun yang kau mahu". Mungkin sehingga kau mengusirku dari ruang itu, dan aku akan buang jauh pesan dari Tuhan itu lalu pergi meninggalkan semuanya, agar kau dan mereka tahu ini juga bakal menjadi sejarah baru tentang kita yang sudah tidak lagi bersama. Kerna kau telah memilih dia dan membuang cinta suci ku.


*Cinta sejati akan membawa kita kembali bersama.


~artibsha~
02 Desember 2014

pesanantanpasuara 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan